Jumat, 01 Maret 2013

LAPORAN PENGENALAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM MIKRO BIOLOGI




                              PENDAHULUAN
Sterilisasi adalah suatu proses dimana kegiatan ini bertujuan untuk membebaskan alat ataupun bahan dari berbagai macam mikroorganisme. Suatu bahan bisa dikatakan steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup yang patogen maupun tidak baik dalam bentuk vegetatip walaupun bentuk nonvegetatip (spora) (Denz, 2010).
Dalam dunia kesehatan, sterilisasi sangatlah penting dilakukan untuk memberikan efek terapeutik yang maksimal. Steril artinya bebas dari segala mikroba baik patogen maupun tidak (Entjang, 2003).
Menurut Ramona (2007), sterilisasi merupakan suatu proses membebaskan suatu peralatan atau bahan dari mikroorganisme yang tidak dikehendaki.  Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme (Pratiwi, 2008).
Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi. Pemilihan mekanisme sterilisasi yang dilakukan hendaknya disesuaikan dengan sifat bahan yang akan disterilkan. Sterilisasi secara fisik dilakukan dengan menggunakan pemanasan, penggunaan sinar UV, sinar X, dan sinar-sinar yang memiliki panjang gelombang pendek (Ramona , 2007).
Menurut Ramona (2007), sterilisasi secara kimia dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan kimia seperti alkohol, desinfektan, formalin, dan sebagainya.  Sedangkan menurut Waluyo (2004),  bahan kimia yang baik adalah yang memiliki kemampuan membunuh mikroba secara cepat dengan dosis yang rendah tanpa merusak bahan atau alat yang disterilkan. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau


2
0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Sterilisasi dengan swab dilakukan untuk mengetahui jumlah mikroba pada permukaan tubuh.
Adapun tujuan dari praktikum sterilisasi bahan dan alat ini adalah untuk memahami beberapa macam prosedur sterilisasi bahan dan peralatan.

















TINJAUAN  PUSTAKA
Menurut Denz (2010), sterilisasi adalah suatu proses dimana kegiatan ini bertujuan untuk membebaskan alat ataupun bahan dari berbagai macam mikroorganisme. Suatu bahan bisa dikatakan steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup yang patogen maupun tidak baik dalam bentuk vegetatip walaupun bentuk nonvegetatip (spora).
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992). 
Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan mikrobia akan diluluhkan (Lestari, 2011).
       Beberapa cara sterilisasi yaitu: sterilisasi dengan api, sterilisasi dengan oven, sterilisasi dengan autoclave dan sterilisasi dengan bahan kimia.
a.       Sterilisasi dengan api
Sterilisasi dengan api digunakan untuk peralatan yang terbuat dari logam dan gelas.  Sterilisasi dilakukan dengan menempatkannya pada sudut 450 terhadap api lampu Bunsen.  Alat – alat dari logam yang tahan terhadap panas seperti ose dan jarum inokulasi sterilisasi dengan mencelupkan alat tersebut ke dalam alcohol 95% lalu dipanaskan di atas lampu bunsen sampai pijar.untuk alat – alat dari logam yang tidak tahan panas, misalnya scalpel, pinset, spatula dan gunting sterilisasinya dengan mencelupkan alat tersebut ke dalam alcohol    


4
95%  lalu dipanaskan diatas api sampai kering(tidak pijar).  Untuk alat – alat seperti cawan petri, labu Erlenmeyer dan tabung reaksi sterilisasi dengan dipanaskan pada bagian bibirnya. Sedangkan gelas obyek sterilisasinya dengan cara menempatkan pada lampu speritus dalam keadaan miring dan digerakan beberapa kali.
b.      Sterilisasi dengan oven
Sterilisasi dengan oven dilakukan untuk alat – alat yang terbuat dari gelas seperti cawan petri, tabung reaksi dan lain – lain, juga zat kimia seperti CaCo3 dapat disterilkan dengan oven.   Sebaiknya alat – alat yang akan dimasukkan ke dalam oven harus dalam keadaan kering dan dan untuk cawan petri dibungkus dengan kertas sedangkan labu, tabung reaksi dan botol disumbat dengan kapas.  Suhu yang digunakan untuk sterilisasi pada oven yaitu: 1 jam untuk 1800 C, 2 jam untuk 1700 C, 4 jam untuk 1600 C.
c.       Sterilisasi dengan autoclave
Sterilisasi dengan autoclave biasanya digunakan untuk sterilisasi medium dan alat – alat dari gelas yang tahan terhadap suhu tinggi dan tekanan.   Waktu sterilisasi menggunakan autoclave yaitu selama setengah jam pada suhu 1210C, perhitungan waktu dimulai bila suhu telah mencapai 1210C.
d.      Sterilisasi dengan bahan kimia.
Sterilisasi dengan bahan kimia digunakan untuk mensterilkan bahan - bahan   yang terurai pada suhu yang tinggi digunakan uap kimia yang bersifat racun.  Beberapa zat kimia yang dapat digunakan adalah foormaldehid dan glutaraldehid aldehid.  Perlakuan sterilisasi berkisar antara 2 sampai 18 jam


5
tergantung pada zat kimia yang digunakan. Sterilisasi dengan zat kimia di laboratorium terbatas pada perlakuan desinfeksi pada meja laboratorium setiap kali sebelum dimulai dan sesudah selesai bekerja.  Untuk sterilisasi tangan digunakan alkohol.





















BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Bahan
            Bahan - bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah alkohol 70%, air, kapas dan kertas koran.
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah Lampu bunsen, Autoclave, Oven, Sprayer, Botol vit C1000, Cawan petri, Tabung reaksi, Tabung erlenmeyer, Jarum inokulasi, Ose dan Spatula.
Tempat dan Waktu
Praktikum dilaksanakan di laboratorium fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru.  Pada hari selasa tanggal  29 November 2011 pukul 14.00 - 16.00 Wita.
Prosedur Kerja
1.      Alat-alat seperti jarum inukolasit, ose, pinset, mulut tabung erlenmeyer dan strilikan dengan panas pembakaran dilakukan dengan dipijarkan pada nyala api bunsen sampai memijar atau panas.
2.      Alat-alat gelas seperti cawan petri, erlenmeyer, tebung reaksi dapat disterilkan dengan steril basah atau kering
3.      Alat-alat gelas yang akan dimasukan ke dalam oven harus dalam keadaan kering


7
4.      Alat-alat gelas seperti labu/botol dan pipet lubangnya harus disumbat dengan kapas sampai rapat.
5.      Semua alat gelas tersebut kemudian dibungkus dengan kertas, kemudian dimasukkan ke dalam oven atau autoclave.
6.      Waktu yang diperlukan untuk sterilisasi tergantung pada suhu yang digunakan yaitu 1 jam dengan suhu 170 0C pada oven dan 121 0C dengan tekanan 15 psi selama 15 menit pada autoclave.
7.      Setelah selesai oven jangan langsung dibuka sebelum suhu yang didalam oven atau autoclave dingin.
8.      Alat-alat yang sudah disterilkan jangan disimpan dalam oven atau autoclave tetapi disimpan pada tempat tertutup atau dibungkus dengan plastik.









HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1.  Hasil praktikum sterilisasi bahan dan alat
No.
Gambar
Keterangan
1.

Sterilisasi menggunakan pemanasan dengan api lampu bunsen sampai panas memijar (merah).

2.

Sterilisasi menggunakan oven dengan suhu 170 0C selama 1 jam.

3.

Sterilisasi alat bahan dengan autoclave dengan tekanan 15 psi pada suhu 121 0C selama 15 menit.

4.

Sterilisasi tangan praktikan dengan bahan kimia menggunakan alkohol 70%.

Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini hanya melakukan sterilisasi pada alat – alat yang ada pada laboratorium fitopatologi. Sterilisasi ini bertujuan agar alat-alat yang berada di laboratorium tidak terkontaminasi dengan mikroba yang ada di lingkungan sekitar. Alat- alat yang disterilisasi adalah botol vit C1000, tabung reaksi, labu Erlenmeyer, dan cawan petri.




10
Pada praktikum kali ini menggunakan empat metode sterilisasi yaitu sterilisasi dengan api bunsen (pemijaran), oven, autoclave dan menggunakan bahan kimia. Sterilisasi dengan api digunakan untuk peralatan yang terbuat dari logam dan gelas.  Alat – alat dari logam yang tahan terhadap panas seperti ose dan jarum inokulasi sterilisasi dengan mencelupkan alat tersebut ke dalam alcohol 70% lalu dipanaskan di atas lampu bunsen sampai pijar.untuk alat – alat dari logam yang tidak tahan panas, misalnya scalpel, pinset, spatula dan gunting sterilisasinya dengan mencelupkan alat tersebut ke dalam alcohol 70%  lalu dipanaskan diatas api sampai kering (tidak pijar).  Untuk alat – alat seperti cawan petri, labu Erlenmeyer dan tabung reaksi sterilisasi dengan dipanaskan pada bagian bibirnya. Sedangkan gelas obyek sterilisasinya dengan cara menempatkan pada lampu speritus dalam keadaan miring dan digerakan beberapa kali.
Sterilisasi dengan oven dilakukan untuk alat – alat yang terbuat dari gelas seperti cawan petri, tabung reaksi dan lain – lain, juga zat kimia seperti CaCo3 dapat disterilkan dengan oven.   Sebaiknya alat – alat yang akan dimasukkan ke dalam oven harus dalam keadaan kering dan dan untuk cawan petri dibungkus dengan kertas sedangkan labu, tabung reaksi dan botol disumbat dengan kapas.  Suhu yang digunakan untuk sterilisasi pada oven yaitu: 1 jam untuk 1700 C.
Sterilisasi dengan autoclave biasanya digunakan untuk sterilisasi medium dan alat – alat dari gelas yang tahan terhadap suhu tinggi dan tekanan.  Sebelum alat-alat gelas disterilisasikan menggunakan autoclave, semua alat harus dicuci sampai bersih. Alat – alat yang sudah disterilkan hendaknya disimpan di tempat yang tidak mudah terkontaminasi.


            11
Praktikum selanjutnya yaitu sterilisasi menggunakan bahan kimia, sterilisasi ini menggunakan larutan alkohol 70% yang disemprotkan ke tangan praktikan yang bertujuan agar saat praktikan melakukan praktikum atau saat memegang alat dan bahan, tangan praktikan tidak terkontaminasi mikroba.
















KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1.      Alat-alat yang digunakan untuk praktikum mikrobiologi harus steril
2.      Cara sterilisasi ada empat yaitu sterilisasi dengan api, sterilisasi dengan oven, sterilisasi dengan autoclave dan sterilisasi dengan bahan kimia..
3.      Metode - metode sterilisasi yang digunakan tergantung pada sifat alat dan bahan yang akan disterilkan.
Saran
          Saran untuk kegiatan praktikum ini adalah:
1.      Dalam melakukan praktikum kita harus hati-hati dalam menggunakan alat-alat yang digunakan.
2.      Sebelum melakukan praktikum kita harus memeriksa terlebih dahulu alat-alat dan bahan yang ingin digunakan.






DAFTAR PUSTAKA
Entjang. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan. Citra Aditya Bakti. Bandung.

Fardiaz Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. PAU Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.

Lestari Tsanie.  2011.  Sterilisasi alat dan ba  han. http://kehidupan-tak- abadi.blogspot.com/.  Diakses tanggal 30 November 2011.

Denz Park Ji Kyong.  2010.  Sterilisasi.  http://dprayetno.wordpress.com/.  Diakses tanggal 30 November 2011.

Pratiwi  Sylvia T. 2008. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga.Bandung.

Ramona, Y, R. Kawuri, I. B. G Darmayasa. 2007. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Umum Program Studi Farmasi. Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi F. MIPA UNUD. Bukit Jimbaran.

Waluyo  Lud. 2004. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.








 DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL........................................................................................................ ii
PENDAHULUAN........................................................................................... ........... 1
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................. 3
BAHAN DAN  METODE........................................................................................... 6
            Bahan dan Alat ................................................................................................ 6
                  Bahan.......................................................................................................... 6
                  Alat............................................................................................................. 6
            Tempat dan Waktu............................................................................................ 6
            Prosedur Kerja.................................................................................................. 6
HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................... 8
            Hasil.................................................................................................................. 8
            Pembahasan....................................................................................................... 9
KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................. 12
            Kesimpulan..................................................................................................... 12
Saran............................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 13








                               


                                                                                                                            


Tidak ada komentar:

Posting Komentar